Urgensi Perencanaan Sumber Daya Manusia dalam dunia industri
1. Persediaan Tenaga Kerja Saat Ini
Langkah paling awal yang bisa dilakukan dalam memulai
perencanaan SDM yaitu menilai ketersediaan sumber daya manusia yang ada di
perusahaan.
Penilaian ini termasuk studi komprehensif dari berbagai
aspek SDM, seperti jumlah, skill, kompetensi, kualifikasi, pengalaman, usia,
jabatan, kinerja, kompensasi, dan lain sebagainya. Dalam tahap ini, HR juga
bisa melakukan wawancara dengan manager tim untuk memahami tantangan dari sisi
SDM yang sedang dihadapi, serta kualifikasi yang dirasa penting untuk dimiliki
oleh karyawan tim tersebut.
2. Kebutuhan SDM di Masa Mendatang
Langkah selanjutnya dari perencanaan SDM yaitu menganalisa
kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang. Dalam langkah ini, berbagai variabel
HR seperti pengurangan SDM, lowongan yang akan dibuka, promosi jabatan, mutasi
karyawan, dan lain sebagainya perlu dimasukkan ke dalam pertimbangan. Selain
itu, variabel tidak terduga seperti pengunduran diri serta pemecatan juga perlu
dijadikan bahan pertimbangan dalam analisa.
3. Dapat Menghemat Biaya
Sebelum melakukan rekrutmenalias mencari tenaga kerja baru, pihak HR terlebih dulu melakukan
perombakan di dalam SDM. Misalnya dengan melaksanakan promosi dan pemindahan
jabatan, mempensiunkan, atau bahkan memberhentikan pekerja. Tentunya harus
sesuai peraturan ketenaga-kerjaan yang berlaku. Dengan melakukan perombakan
terlebih dahulu, maka biaya- biaya yang berhubungan dengan pengadaan tenaga
kerja dapat dihemat. Apabila penempatan ulang dilakukan dengan tepat, tidak
akan terjadi penempatan yang keliru. Yang paling penting, tidak perlu
menyediakan biaya menambah SDM baru. Namun dalam beberapa kasus, penambahan
karyawan baru memang tidak dapat dihindari. Misalnya, kantor membuka cabang
baru atau lini usaha baru.
4. Mendorong Perilaku Proaktif
Apabila perusahaan memiliki perencanaan SDM yang baik, maka
dapat mengambil serangkaian tindakan responsif menghadapi setiap dinamika
perkembangan bisnis yang terjadi. Hal ini tentunya dapat berdampak positif
terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
5. Mendorong Terbangunnya Sistem Informasi SDM yang Akurat
Sistem informasi SDM yang akurat adalah salah satu elemen
penting untuk mendayagunakan kinerja organisasi atau perusahaan. Perencanaan
SDM akan mampu mendorong terbangunnya sistem informasi SDM yang andal dan
akurat dan tentunya ini sangat bermanfaat bagi perusahaan.
6. Terciptanya Hubungan Kerja yang Harmonis
Bayangkan bila suatu lingkungan kerja di sebuah
perusahaanmemiliki orang-orang yang
tepat dan kompeten dalam jabatan dan posisinya. Pastinya terjadi hubungan
harmonis bukan? Mereka akan saling bekerja sama dengan baik sesuai dengan keahlian
masing-masing guna mewujudkan sasaran dan tujuan perusahaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perencanaan SDM
1, Pertumbuhan
Beda perusahaan, beda juga tingkat pertumbuhannya. Dalam
melakukan perencanaan SDM, penting juga bagi para HR untuk mempertimbangkan
faktor pertumbuhan finansial dan kebutuhan perusahaan.
2. Keputusan-keputusan Organisasional : Rencana Strategi
Perusahaan, Anggaran perusahaan, perancangan rencana kerja berdasarkan
kebutuhan dan keterampilan yang berbeda pada karyawan untuk masa yang akan
datang.
3. Faktor lainnya seperti ketersediaan Sumber Daya Manusia
yang berkompeten dan dapat dikategorikan karyawan yang baik untuk dapat
dipekerjakan dalam suatu organisasi/perusahaan.
Industri 4.0saat ini sedang hangat-hangatnya
diperbincangkan di Indonesia maupun diluar negeri. Revolusi Industri 4.0 adalah
sebuah perubahan zaman pada generasi ke empat yang mengacu pada revolusi
teknologi yang secara fundamental mampu mengubah cara hidup, bekerja dan
berhubungan satu sama lain. Dalam arti kata lain, perkembangan teknologi
menjadi penggerak utama pada era ini.
Dampak perubahan zaman tersebut juga
mempengaruhi perubahan perekonomian dunia, khususnya negara berkembang seperti
Indonesia yang sedang bergerak menuju ekonomi digital yang diklaim mampu
membawa pada kemakmuran yang berkesinambungan. Ekonomi digital yang hadir dan
menjanjikan kemakmuran, membuat peluang bisnis terbentang lebar. Mengingat
teknologi telah membuat proses produksi, pemasaran, distribusi dan sebagainya
menjadi lebih efisien dan efektif, memberikan konektivitas bagi pelaku bisnis
agar terhubung dengan akses-akses modal dan pasar yang baru, itu semua membuat
teknologi seakan menyuguhkan aneka kemudahan.
Di era ekonomi digital, Marketing 4.0
mulai diperkenalkan. Marketing 4.0 merupakan pendekatan terbaru dalam dunia
pemasaran yaitu pendekatan pemasaran yang mengkombinasikan interaksi online dan
interaksi offline antara perusahaan dengan pelanggan yang tujuan utamanya yaitu
memenangkan advokasi konsumen.
Perekonomian dunia, khususnya
negara-negara berkembang seperti Indonesia, sedang bergerak menuju ekonomi
digital. Perkembangan teknologi menjadi penggerak pertama perubahan tersebut.
Organisasi dunia OECD (Organization for Economic Cooperation and Development)
menyatakan, inovasi digital diklaim mampu membawa banyak negara lebih dekat
pada kemakmuran yang berkesinambungan.
Gagasan tersebut tak bisa disangkal
mengingat teknologi telah membuat proses produksi, pemasaran, distribusi, dan
sebagainya menjadi lebih efisien dan efektif. Konektivitas yang dibangun pun
memampukan banyak pelaku bisnis terhubung dengan akses-akses modal dan pasar
yang baru. Peluang-peluang bisnis baru pun terbentang lebar dan ekonomi digital
hadir sembari menjanjikan kemakmuran.
McKinsey pernah mendaftar inovasi yang
dipercaya memberi dampak pada ekonomi secara signifikan. Sebut saja, internet,
robotik, 3-D printing, dan sebagainya. Teknologi ini membantu mengembangkan
sektor-sektor ekonomi, seperti sektor ritel dengan e-commerce, transportasi
dengan kendaraan automatis, pendidikan dengan aneka kursus online, kesehatan,
sampai interaksi sosial melalui media sosial.
Pemasaran
Tradisional Usang?
Apakah dalam hal ini pemasaran
tradisional menjadi usang? Jawabannya adalah tidak. Dalam Marketing 4.0,
digital marketing tidaklah menggantikan pemasaran tradisional. Sebaliknya,
keduanya hadir bersama alias coexist di era sekarang. Keduanya saling mengisi
peran satu sama lain, khususnya dalam perjalanan pelanggan atau customer path.
Asal tahu saja, di era konektivitas
sekarang ini, customer path telah berubah. Dulu, dikenal dengan 4A, yakni
Aware, Attitude, Act, dan Act Again. Sekarang, perjalanan pelanggan ini berubah
menjadi 5A, yakni Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate. Dalam customer path
yang baru ini, pemasaran tradisional dan digital marketing bisa hadir secara
bersama. Bisa jadi, misalnya, orang sadar akan sebuah produk melalui iklan
tradisional di televisi. Lalu, kemudian ia bertanya secara online di media
sosial, kemudian ia membeli, dan karena puas ia kemudian merekomendasikan
produk tersebut ke komunitasnya, baik di media sosial maupun komunitas offline.
Akhirnya, pada intinya, Marketing 4.0
menjadi pendekatan pemasaran yang mengkombinasikan interaksi online dan offline
yang tujuan utamanya adalah memenangkan advokasi konsumen.
Strategi
Pemasaran Digital di Era Revolusi Industri 4.0
Memasuki era industri 4.0, pertumbuhan
pasar global dan jumlah UKM di Indonesia semakin tinggi baik yang online maupun
yang offline. Karena perkembangan teknologi, akses internet dan UKM yang
semakin kreatif membuat semua pemilik usaha dituntut untuk selalu inovatif dan
lebih kreatif lagi dalam menyusun sebuah konsep strategi pemasaran.
Dalam sebuah usaha, strategi pemasaran
adalah sebuah jantung dalam kelancaran sebuah usaha. Sebagai seorang pelaku
usaha atau pemilik sebuah UKM, anda harus menentukan terlebih dahulu komoditas
apa yang sedang atau sangat dibutuhkan pasar sehingga nlai jualnya tingg. Juga
perlu mengatur pemasaran modern termasuk pemasaran online maupun offline untuk
menganalisa potensi pasar yang dituju.
Untuk mengatur sebuah strategi
pemasaran diperlukan beberapa konsep yang dapat dijadikan landasan. Saat ini
konsep stategi pemasaran terdapat tiga jenis yaitu konsep strategi pemasaran
dasar, strategi pemasaran 4P serta strategi pemasaran 4C.
Konsep
Strategi Pemasaran Dasar
Untuk mengembangkan sebuah konsep
strategi pemasaran, sebuah perusahaan atau pemilik sebuah UKM, terdapat tiga
langkah untuk diterapkan. Ketiga strategi pemasaran tersebut meliputi:
·Segmentasi
Pasar
Melakukan segmentasi pasar artinya
membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembelisesuai kesamaan karakteristik, kebutuhan serta perilaku.
Dengan melakukan segmentasi pasar maka pemilik usaha dapat menawarkan produk
yang berbeda sesuai kelompok masing – masing pembeli.
·Menetapkan
Target Pasar
Menetapkan target pasar dilakukan
setelah terdapat segmentasi pasar. Dalam proses ini, aka nada proses evaluasi
masing – masing kelompok pasar kemudian memilih beberapa kelompok untuk
ditawarkan produk atau layanan. Dalam prakteknya, penetapan target pasar
terdiri dari perancangan strategi untuk membangun hubungan yang baik dengan
pelanggan, menawarkan beragam produk sekaligus dan lengkap untuk perusahaan
besar atau pasar yang lebih besar. Umumnya suatu badan usaha atau perusahaan
akan mencoba satu segmen pasar baru saja, jika sudah berjalan dan berhasil
barulah mereka memasuki segmen pasar lainnya.
·Melakukan
Diferensiasi Serta Posisi Pasar
Setelah membagi pasar dalam beberapa
segmen dan menetapkan segmen mana untuk ditargetkan, langkah selanjutnya adalah
memutuskan cara mendiferensiaskan penawaran dan layanan dan posisi apa yang
sedang ditempati dan dibutuhkan untuk masing – masing segmen sasaran.
Mendiferensiasi posisi ini bertujuan agar produk yang ditawarkan terlihat unik
dan memiliki value yang berbeda dari produk lain yang dijual pemasar lain.
Sehingga pembeli memiliki alasan tersendiri mengapa mereka harus membeli produk
dari perusahaan anda dibandingkan pesaing anda.
Strategi
Pemasaran 4P
Strategi pemasaran 4P adalah salah satu
rumus yang harus dipenuhi unuk menganalisa pemasaran. Strategi pemasaran ini
meliputi: Product (produk), Price (harga), Place (lokasi) serta Promotion
(promosi).
1.Product
Product atau produk adalah satu aspek
yang wajib ditentukan serta perhatikan sejak awal berdirinya suatu usaha atau
perusahaan. Produk sendiri merupakan barang atau jasa yang ditawarkan pemasar
atau perusahaan kepada pasarnya. Sedari awal, produk yang ditawarkan tersebut
harus meliputi ragam, kualitas, desain, merek, kemasan hingga fitur. Suatu
perusahaan hendaknya melakukan penelitian hingga penetapan rupa, rasa dan
kualitas suatu produk. Dengan begitu pelanggan akan tahu ciri khas produk anda
dan tidak serta merta melakukan perubahan atau penurunan serta kenaikan
kualitas serta kuantiti produk.
2.Price
Setelah menentukan produk apa yang akan
dijual, langkah berikutnya adalah menentukan price atau harga jual. Penetapan
harga jual produk meliputi beberapa pertimbangan sebagai berikut: value,
diskon, harga promo serta periode pembayaran hingga syarat dan ketentuan untuk
melakukan kredit pembayaran bagi para konsumen.Setelah harga ditentukan, sebaiknya ketetapan harga dilakukan dan harus
disesuaikan dengan pemasaran produk yang ditawarkan dan disesuaikan dengan
kemampuandaya beli masyarakat.
3.Place
Setelah menentukan produk dan harga,
langkah berikutnya adalah menentukan place atau tempatdimana produk tersebut akan di jual untuk
meraih pasar. Untuk menentukan tempat, pemilik bisnis perlu mempertimbangkan:
lokasi, jalur penyaluran distribusi, gudang persediaan, penyedia logistik dan
transportasinya
4.Promotion
Setelah dipersiapkan semuanya, langkah
terakhir namun tak kalah penting adalah promotion atau promosi. Dalam langkah
ini, pemilik usaha mengkampanyekan manfaat atau value produk yang tawarkan.
Pelanggan harus dibujuk melalui cara kampanye yang menarik agar mereka mau
membeli produk anda. Beberapa media untuk melakukan promosi adalah lewat iklan.
Dengan
mempraktekkan keempat strategi pemasaran 4P di atas, maka persiapan launching
produk akan lebih siap dilakukan. Dengan persiapan yang matang, pemasaran yang
telah terintegrasi pun tercipta dan lebih cepat dan baik dalam mengirimkan
nilai produk pada konsumen atau pasar yang telah dibidik.
Namun,
sebelum mempraktekkan startegi pemasaran 4P tersebut, langkah yang perlu
dipersiapkan terlebih dahulu adalah 4C.
Berikut
persiapan pemasaran 4C yang disebutkan dalam buku tersebut:
1)Customer Solution (Pelayanan)
Customer solution atau solusi pelanggan
adalah pertanyaan yang harus ada di benak para pengusaha. Apakah produk yang
akan dijual mampu membantu atau memecahakn permasalahan konsumen saat ini?
2)Customer Cost (Biaya Pelanggan)
Selain mampu memecahkan masalah, biaya
yang harus konsumen bayar untuk produk anda juga perlu diperhatikan. Apakah
dengan perkiraan harga yang akan anda tetapkan, konsumen mampu dan mau
membayarnya sesuai kebutuhan maupun keinginannya.
3)Convenience (Kenyamanan)
Convenience atau kenyamanan maksudnya
adalah apakah produk yang anda jual mampu membuat konsumen puas membelinya?
Apakah produk anda mudah di raih oleh mereka?
4)Communication (Komunikasi)
Communication atau komunikasi antara
pedagang dan konsumen harus lancar. Pedagang perlu mengkomunikasikan value
mengapa konsumen sebaiknya membeli produknya. Selain itu dengan komunikasi yang
lancar, konsumen menjadi lebih aman untuk melaporkan kendala atau masalah atau
bahkan sekedar meminta informasi ketika akan membeli produk anda, untuk itulah
gunanya customer service di bisnis anda.
Di
era serba digital ini, teknologi semakin berkembang pesat sehingga membutuhkan
kecepatan informasi akuntansi. Hal ini menyebabkan para akuntan wajib
menggunakan software akuntansi dalam memudahkan pekerjaan mereka yang mengelola
laporan keuangan secara professional.
Video Tersebut Menjelaskan Strategi Pemasaran Digital (Digital Marketing)
Dea Valencia adalah pengusaha muda sekaligus pendiri Batik
Kultur. Perempuan kelahiran Semarang, 14 Februari 1994 ini mengawali
perjalanannya dengan berdagang Batik Lawas milik ibunya. Sejak kecil, Dea
memang sudah dikenalkan dengan Batik.
Dea mengerti betul tentang proses pembuatan Batik Tulis dari
hulu ke hilir. Berawal dari satu orang penjahit di sudut rumahnya, kisah Batik
Kultur dimulai.
"Semua ini aku mulai dari membantu mama menjual koleksi
Batik yang kebanyakan adalah Batik Lawas. Saat itu dalam bentuk kain, sambil
berjualan juga sambil mempelajari," kata Dea Valencia saat Grand Opening
Batik Kultur di Kaca Coffe and Eatry, Jakarta, Sabtu 23 Maret 2019.
Tidak hanya dari berjualan Batik, ia kerap membaca buku yang
berkaitan dengan Batik. Sejak itulah, ia mulai jatuh cinta pada Batik dan
muncul ide untuk berjualan baju dari Batik Lawasan.
Batik Kultur bermula dari keinginan Dea memiliki baju cantik
seperti yang ia mau. Meskipun tidak bisa beli baju yang ia inginkan, Dea
terpikir untuk mengunting-gunting Batik Lawas dan kemudian dijahit dengan model
yang diinginkan.
Berawal dari satu orang penjahit di sudut rumahnya, kisah
Batik Kultur dimulai. Dea sendiri yang mendesain produk Batik Kultur. Karena
tak bisa menggambar, Dea mengandalkan imajinasi lalu ditransfer ke seorang juru
gambar kepercayaannya.
"Saya tidak ingin menjual barang yang saya sendiri tak
suka," tambahnya. Hal ini pula yang menjadi rahasia sukses Batik Kultur di
tangan Dea Valencia.
Batik Kultur mendapat respons yang luar biasa dari pemasaran
digital yang memang marak dalam beberapa tahun terakhir. Dea Valencia mengakui,
kesuksesan Batik Kultur tak lepas dari peran media sosial seperti Facebook dan
Instagram.
Di usia yang terbilang sangat muda, Dea sudah bisa meraih
omzet ratusan juta dalam satu bulan. Namun, kesuksesannya tidak diraih dalam
sekejap mata. Semua berkat ketekunan dan kerja keras dalam menggeluti usaha
yang dijalani.
Anak dari pasangan Ariyani Utoyo dan Iskiworo Budiarto ini
tidak bekerja sendiri di dalam mengembangkan usaha batiknya. Ia dibantu dan
didukung penuh oleh ibunya.
Ia juga dibantu oleh beberapa karyawan, yang hebatnya adalah
para penyandang disabilitas yang memiliki semangat dan kerja keras dalam
membantu mengangkat Batik Kultur. Hingga kini, sekitar 120 orang karyawan
termasuk 50 orang pekerja penyandang disabilitas berada di balik label Batik
Kultur.
"DEA VALENCIA PEMILIK USAHA BATIK KULTUR"
Soal mempekerjakan karyawan penyandang disabilitas, Dea
memiliki alasan tersendiri. "Aku ingin memberikan mereka kesempatan untuk
memberikan kontribusinya di balik perbedaan mereka. Ternyata banyak pelajaran
yang bisa diambil seperti ketekunan dan semangat untuk belajar," ujar
perempuan berusia 25 tahun ini.
Ternyata Dea Valencia memasuki dunia perkuliahan saat ia
masih berumur 15 tahun dan sudah meraih gelar sarjana di usia 19 tahun. Dea
menjelaskan yang memotivasi awal untuk berjualan Batik adalah hanya ingin
mencari uang sendiri dengan hasil penjualan Batik.
"Ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri, dan akhirnya
sampai sekarang belum kesampaian dan melanjutkan bisnis batik ini," jelas
Dea. (Indah Permata Niska)